“Foto saja…asal menurut Anda adegan itu menarik!”, Resep ini saya pikir cukup cespleng bagi fotografer yang sedang bingung, seperti menengadah ke atas papan petunjuk jalan 8 penjuru, ya di sana tertera aneka aliran dalam bidang fotografi.
Mari kita amati sebentar aliran tersebut. Kalau diibaratkan sebuah pohon, sebenarnya ia terdiri atas 2 buah batang, yaitu foto di dalam ruang (indoor photography) dan foto di ruang terbuka atau alam terbuka. Perbedaannya nyaris berdasarkan lokasinya bukan? Memotret dalam ruangan berarti kita tidak hanya mengandalkan sebuah kamera saja, ia perlu sumber sinar buatan seperti blitz (flash) atau lampu studio.
Lantas bagaimana apabila kita memotret di dalam ruang tapi tanpa lampu buatan? Ya berarti Anda pasti memanfaat sinar dari jendela atau pintu yang terbuka. Penyinaran jenis begini hasilnya bisa sangat dramatis, tapi karena sinarnya minim kita perlu men-set ASA/IS0 (Kepekaan Film) ke angka yang tinggi, 800 ASA atau lebih. Bantuan lain ialah mempergunakan monopod atau tripod.
Sekarang beralih ke pemotretan di ruang terbuka. Baikah memotret di alam terbuka pakai lampu studio, misalnya? Tentu saja tidak dilarang, banyak pemoteratan fashion dibantu lampu studio, gunanya memperjelas fokus ke arah wajah atau pakaian sang model.
Dari ke dua tipe suasana pemotretan di atas, maka muncunlah berbagai cabang serta ranting aliran fotografi yang demikian banyak… sebut saja dari yang setiap hari paling banyak kita konsumsi: foto jurnalis, landscape, pictorial, desain, fashion (iklan), arsitektur, flora fauna, nature, surealis, kontemporer (di Asia lihat fotografer-fotografer asal negeri China yang karyanya sudah masuk musium internasional), portrait dan seterusnya. Daftar ini kalau diperpanjang bias-bisa membuat kita pusing tujuh keliling dan batal berburu foto, pasal tak bisa menentukan di aliran fotografi mana kita mesti berpijak?
Tak usah khawatir friends! Langkah awalnya tetap: potretlah yang Anda anggap menarik! Dan yang menarik perhatian kita biasanya sesuatu yang ‘aneh’, lain daripada yang umum. Baik itu berupa obyek-obyek hidup, bangunan, peristiwa-peristiwa di sekitar tempat tinggal atau komunitas terdekat. Apalagi ketika berkesempatan berpetualang dengan kamera ke kota atau malah negeri lain! (Joseph AB)
Foto: URBAN LIFE. Lokasi: Monas, Jakarta. Termasuk kategori foto ‘Kehidupan Sehari-hari’ atau bisa juga ‘Humant Interest’. Data Teknis: Lensa 24 mm, exposure 1/125 sec. at f/5,6, Slide Warna ASA 100.
Friday, 3 August 2007
Kategori Dalam Fotografi
Labels:
analisis foto,
foto alam,
foto ruang,
foto terbuka,
fotografi,
kategori,
penyinaran,
suasana
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment